Jumat, 21 Oktober 2011

It`s MY GENERATION :)


Ini lambang angkatan angakatan ENAM BELAS(2009 - 2012 ) SMA DARUL ULUM 2 BBPT RSBI JOMBANG .



Angakatn 16 - Cewek 



Angakatan 16 - Cowok 

No inspiration

Ketika matahari mulai pergi meninggalkan peraduannya
Ketika mata ini mencoba membuka mata
Dan ketika harapan ini mulai berubah menjadi suatu impian
Ketika itulah diri ini terbangun dari tidur panjangnya


Mungkin kesakitan yang sering kau beri padaku itu
Lebih sering kau lakukan padaku 
Jika dibanding dengan memberiku suatu kebahagiaan .
Aku tak pernah berontak , masalah ketidak adilan ini .
Dan aku mencoba sebisa mungkin untuk bisa menerima ini semua.


Tapi ...
Di saat matahari kembali ke peraduannya 
Dan di saat mata ini menutup mata
Di situ lah impian itu hilang dan berubah menjadi sebuah kesakitan yang mendalam


Dan untuk ke dua kalinya
Hati ini mencoba berbesar hati untuk menerimanya


Karna diri ini percaya ..
Semua ini adalah rencana indah dari Nya .


by : Octavia Cantika Dewi Putri

SAHABAT ITU LEBIH PENTING DARI SEGALANYA.

   Di SMAN 1 Teladan Jogjakarta mempunyai tradisi setelah melaksanakan libur kenaikan kelas seluruh warga sekolah di wajibkan untuk mengikuti apel harian. Tak sedikit murid yang harus melaksanakan apel di luar gerbang. Dan sebagian dari mereka kebanyakan adalah kelas XII. Dan tahun ajaran 2011 – 2012 ini, okta resmi menjadi murid kelas XII. Dan menjadi tahun terakhir di SMAN 1 Teladan. Banyak orang mengatakan bahwa kelas XII adalah tahun di mana saatnya kita untuk bertobat, menjadi lebih baik dari kelas XI. Untuk awal – awal sekolah , perubahan itu masih belum begitu nampak di kalangan okta dan teman – temannya kelas XII.
Setelah pembagian kelas XII yang baru , semua siswa diharapkan untuk masuk ke dalam kelas masing - maisng , dan wali kelas tiap kelasnya pun memasuki kelas untuk memperkenalkan diri. Ternyata kelas okta kebagian wali kelas yang cukup terkenal di sekolah, dan sebut saja dengan Pak Al. Pak Al , sampai saat ini belum menikah alias masih lajang.
 Karna hari ini perdana masuk kelas, kegiatan belajar mengajar belum terlaksana 100 % . Jam menunjukkan pukul 11.00 dan bel pulang khas SMAN 1 Teladan pun berbunyi cukup nyaring. Tetapi berbeda dengan murid lainnya, hari itu okta tak langsung kembali ke rumahnya. Karna Okta masih harus menunggu sahabatnya, Fava. Okta mempunyai janji ke fava untuk membawakan buah tangan dari kampung halaman di mojokerto. Okta membawakan onde – onde khas mojokerto yang cukup terkenal di daerah tempat okta tinggal. Dan butuh waktu yang cukup lama untuk menunggu kedatangan Fava. 20 menit kemudian, dengan santai dan wajah tak berdosanya,  Fava muncul di hadapan okta.
“ Hai bred , lama ia nungguin aku? Biasalah orang sibuk banyak yang nyari “ dengan enteng Fava mengucapkan kata tanpa merasa bersalah ke Okta .
“ Hih , ngerasa di enteni gag seh awakmu kui, wes karaten aku ndek kene ngenteni awakmu fa .. “
“ wah ,, wahh sabar ta bred , biasa ta . Dadi ngene , ndek mang iku  aku lali nek no janji mbek awakmu, sepurane io bred  “ dengan tampang WWTB Fava menjelaskan kenapa dia datang telat.
“ untung awakmu iku kancaku,  nek gag sepatu iku melayang nang awakmu , Fa ” sambil memberikan onde - onde ke Fava.
“ makasih ia bred. Kamu memang temanku yang paling baik. Gag rugi deh punya teman kayak kamu bred “
“ aish .. awakmu kui bred nek ngene ngomong ngunu, coba nek wes seneng. Aku di lalikno. Encenno .. “ Tegas okta ke Fava.
Walaupun okta cukup kesal dengan tingkah laku yang dilakukan fava tadi , tapi okta tak bisa marah dengan fava. Notok – notok juga kalau okta lagi marah ma fava, mereka tak saling menyapa saat bertemu di sekolah. Itu pun hanya berjalan 1 – 2 hari , dan setelah itu, semua berjalan seperti sedia kala. Okta  tak tau pasti mengapa itu bisa terjadi , mungkin karna mereka sudah lama menjadi sahabat dan rasa marah diantara mereka sudah hilang dan bisa diartikan sudah saling mengerti satu sama lain .
Sesaat tiba di rumah, HP okta bergetar. Ternyata okta menerima pesan dari Fava.
“ Bred , makasih onde – onde ne , semuanya gratiskan kan ? hhe “. Tanpa sadar bibir oktapun tersenyum sipul saat membaca pesan itu
 “ Ia Fa , sama – sama. Sorry ia cuman bisa ngasih segitu. Buat onde – ondenya gratis , tapi buat nungguin kamu yang berjam – jam tadi enggak gratis !! Inget itu .”
Lebih dari 15 menit okta menunggu balasan dari fava. Pikiran aneh mulai berkecambuk dipikiran okta saat itu. Okta semakin tak tenang karna lebih dari 30 menit dan selama itu tak ada balasan dari Fava sekalipun. Okta pun mengirim pesan lagi ke fava.
“ Fa, jok ngamuk a ! aku lo cuman guyon ndek mang . Sibuk  a? Gag bales sms ku? “
Okta pun pasrah dengan dikirimnya pesan tersebut. Dan jika benar Fava marah dengannya , okta sudah mempunyai rencana untuk meminta maaf ke fava esok.
                
Saat istirahat tiba, okta memberanikan diri untuk mencari fava dan meminta maaf ke Fava. Tapi apa yang di dapatkan Okta . Bagaikan mencari jarum di tuumpukan jerami. Tak ada hasil sama sekali saat itu. Tetapi Okta tak menyerah begitu saja , oktapun menanyakan ke teman dekat fava, kemana fava hari ini. Dan ternyata, kata teman terdekat fava, hari ini fava tidak dapat berangkat ke sekolah karna fava tak ada seragam untuk dikenakannya. Okta sedikit tenang dengan pernyataan yang diucapkan teman terdekat fava tadi. Itu tandanya kemungkinan fava marah padanya berkurang.
Karna hari itu hari jumat, dan di saat waktu menunjukkan pukul  11.00 murid SMAN 1 Teladan di perkenankan untuk pulang. Tiba – tiba HP okta berbunyi.
“ sory bred, kmrn pulsa.ku abis. Iki ae baru beli , sepurane io bred. Wes ndang pulang , ati – ati ndek dalan lo “
Okta senang mendapatkan SMS dari fava . Dan sangking senang nya, okta tak sadar kalau ia sedang di perhatikan oleh para adik kelasnya. Oktapun segera bergegas untuk pulang. Selama di perjalanan , pikiran  Okta tak konsen dengan apa yang ada di jalan raya. Pikiran okta hanya ada satu nama yaitu Fava.
Setibanya di rumah , okta langsung menuju kamarnya. Di dalam kamar ia bertanya pada dirinya sendiri 
“ kenapa dari tadi aku mikirin fava ia ? apa jangan – jangan aku suka sama fava ? apa akau ada rasa sama dia ? gag mungkin ah .. Fava itu sahabatku dari SMP dan gag mungkin aku suka sama dia. Kalau memang suka , kenapa baru sekarang ?” Tanya okta pada dirinya sendiri dengan penuh kebingungan.
                                   
XXXXXXX

Saat disekolah, kelakuan oktapun mulai aneh. Dimulai dari  memperhatikan fava masuk gerbang sekolah sampai keluar gerbang sekolah. Oktapun menyadari keanehan yang terjadi padanya. Tetapi tidak  saat okta berhadapan dengan fava. Kelakuan okta dihadapan Fava normal, seperti biasanya. 
Dan Okta pun menyadari apa yang terjadi padanya akhir – akhir ini pada fava. Okta pun menyimpulkan bahwa ia ada rasa dengan sahabatnya sendiri. Ia merasa bersalah dengan apa yang ia rasakan. Dan ia pun memutuskan untuk tidak menghubungi fava selamanya. Awalnya okta tak yakin akan berhasil dengan apa yang dilakukannya. Tapi bagaimanapun juga, mungkin itulah satu satunya cara agar rasa yang dialami okta ke fava menghilang.
Malam harinya  , tiba – tiba fava mengirimkan SMS ke okta.
“ Bred . gag melbu ta ndek mang ? koq aku gag ketemu awakmu blas io ? onok opo e bred ?”
Okta menahan untuk tidak membalas SMS dari fava, walaupun berat bagi okta untuk melakukan itu semua. Tapi okta yakin ini semua demi kebaikkan.
Seminggu sudah okta tidak membalas pesan dari fava. Tetapi selama itu pula fava mengirimkan SMS yang sama ke okta. Dan fava melakukan itu tak cukup sekali dalam sehari. Bahkan dalam  sehari okta mendapatkan SMS yang sama dari Fava 3 SMS sekaligus. Tiba – tiba pikiran okta berubah. Dia mempunyai pikiran untuk memberitaukan semua ke Fava. Karna okta pikir , kalau ia melakukan itu semua , itu berarti Okta hanya memikirkan dirinya sendiri tanpa memikirkan perasaan Fava. Okta siap menerima apapun resikonya nanti . Dan tepat pukul 00.30 okta mengirimkan sebuah SMS ke Fava.
“ Besok malam, aku pingin telefon. Kuharap kamu bisa !”
Sakit bagi okta harus melakukan semua itu. Di lain sisi dia harus merelakan rasanya. Disisi lain dia tak mau kehilangan sosok sahabat seperti fava.
Hari pun berganti , dan malam pun datang begitu cepat. Okta tak tau apa yang harus di bicarakannya nanti ke fava. Saat dia hendak menekan tombol panggil pada nomor Fava , tiba – tiba Hp yang dibawa bergetar , dan Private Number pun memanggil .
“ Halo , ini okta ta ? kamu gag apa  ta ?”
“ Ia , ini okta . ini fava ta ? kenapa telpon? Kan aku yang seharusnya telpon kamu”
“ sudahlah, tak apa . ada pa toh ? gag biasanya mau telpon aja sms dulu . Ada yang mau dibicarakn po? Udah di omongin aja, gag usah sungkan – sungkan gt”
“ Ia fa , ada yang mau akau omongin. Tapi aku harap kamu gag kecewa dengan apa yang aku lakukan.”
Okta pun menjelaskan apa yang terjadi dan kenapa kelakuannya selam seminggu ini berubah kepadanya. Tetapi  ditengah – tengah penjelasan okta , tak sadar okta meneteskan air matanya. Dan belum selesai menjelaskan sampai akhir, fava pun memotong pembicaraan okta.
“Maav okta, aku gag setuju dengan apa yang kamu lakuin ke aku. Kamu ngejauhin aku hanya untuk menghilangkan perasaan itu. Memang salah ta nekkalau kamu suka ma aku ? gag ada yang salah di dunia ini mengenai perasaan seseorang.” Nada fava sedikit emosi.
“Salah fa. Aku sama kamu itu sahabatan. Dan sebagai sahabat gag seharusnya ada yang namanya perasaan suka. Inget itu!” Dengan sedikit emosi dan air mata yang berlinang okta mempertegas semuanya.
“oke, maav aku tadi emosi . aku gag terima aja kalau kamu harus berbuat itu ke aku. Asal kamu tau , kalau aku sudah lama SUKA SAMA KAMU ,OKTA !!
Pernyataan itu membuat okta tak dapat berkata sepata katapun.Pernyataan yang dilontarkan fava itu membuat dada okta terasa sesak. Dan Okta hanya bisa diam.diam dan diam. Bagaikan tak ada kehidupan di sekitarnya.
“okta ..dengerin aku. Disini gag ada yang salah , kalaupun ada yang salah , itu aku yang pantas untuk disalahkan. Dan kumohon jangan menjauh dariku. Kamu mau kan tetap jadi sahabatku ?” Tanya Fava pelan.
Pembicaraan mereka berhenti sejenak . Dan setelah Okta memikirkan baik buruknya , okta melanjutkan pembicarannya.
“ia fa.. aku mau menjadi SAHABATMU SELAMANYA !” Jawab okta dengan mengusap air mata di pipinya dan sebuah senyuman manis dari bibir okta.
Perbincangan mereka berdua tak berhenti sampai disitu . Mereka melanjutkan perbincangan dengan topik yang berbeda dan membuat keduanya telat untuk tidur. Dan keesokan harinya , mereka harus mendapatkan poin pelanggaran karna telat datang kesekolah.

Mereka berdua telah berjanji akan menjadi sahabat selamanya.Dan masalah RASA itu, meraka sepakat untuk mebiarkannya mengalir apa adanya. KARNA RASA ITU HADIR DENGAN SENDIRINYA , TANPA ADA YANG MEMINTA UNTUK DATANG !!





Kamis, 20 Oktober 2011

ini ceritaku . apa ceritamu [ part II ]


























by : Fima Rizki Eka Putri , Aulia Ilma Mirza Sabrina , Zahrotul Ula , Asmaual Husna , Dyan Jannatul Firdausiyahh

Qibthiyyah  - Photoworks

Minggu, 16 Oktober 2011

Short story for me :)

Aku hanya bisa melihat mu dari kejauan

Walau yang kulihat hanyalah sosok bayangmu

Tak ada yang bisa kulakukan saat ini
Selain memanjatkan doa untukmu
Berdoa agar kau slalu dijaganya
Slalu ada dalam lindungannya.
Dan ku berharap 
Suatu saat nanti
Di saat hari bahagia itu datang
Kau datang menghampiriku
Mengulurkan tanganmu untukku
Dan mengajakku untuk menghabiskan hari bahagia itu bersama

Tak ada salahnya aku berharap padamu 

Karna kamu adalah harapan terbesarku saat ini.

XXXXXXXXXX


Dan hari itu pun tiba
Entah mengapa hati ini tak tenang
Mata ini tak henti - hentinya mencarimu
Tapi apa yang kudapat
Tak ada tanda - tanda kedatanganmu

Mencoba setegar mungkin dihadapan mereka
Dan berusaha tersenyum
Walau hati ini  sakit tak tertahan

Hanya ada satu pertayaan di benakku saat ini untukmu
Sebesar apakah salahku padamu ?
Sampai kau sangat membenciku

Asal kau tau
Di hari bahagia ini 
Aku tak banyak meminta pada Nya
Aku hanya meminta pada Nya untuk kau datang
Dan memberi kan selamat untukku
Hanya itu . TAK LEBIH !!!


XXXXXXXXXX


Sore itu indah
Bahkan mataharipun enggan pergi dari peraduannya
Setelah sekian lama kau pergi entah kemana
Kau kembali dengan sebuah kebahagiaan
Ya ..
Aku menemukanmu dengan wajah bahagiamu
Kutemukan senyuman itu darimu
Walaupun ku tau 
Senyuman itu bukan untukku
Tapi bagiku ..
Senyuman itu sudah mengobati hati ini yang sudah lama sakit karnamu.


XXXXXXXXXX


Waktu berputar begitu cepat
Kebahagiaan yang sudah lama dinanti
Kini hanyalah angin lalu
Tapi ...
Kejadian saat itu tak bisa hilang begitu saja

Gagah , Tampan, Berwibawa
Bak seorang pangeran yang siap menjadi seorang raja
Seperti itulah dia
Tak ada yang tau apa yang terjadi saat itu
Karna hanya aku , dia dan Tuhanlah yang tau .

by : Oktavia Cantika Dewi Putri

let`s rock :")

Free Music Online
Free Music Online

free music at divine-music.info